The existence kiai of the islamic boarding school in the community

Abdul Mun'im Amaly, Ahmad Syamsu Rizal, Udin Supriadi

Abstract


Many consider that Islamic boarding schools are lagging behind the times and are unable to meet the needs of the community. In contrast, Islamic boarding schools are considered as social education institutions, where Kiai plays a central role in uniting boarding school and community. Therefore the purpose of this study is to explore how the part of Kiai in the community. This study uses qualitative approaches and descriptive methods. The data in this study obtained through participant observation, interviews with Kiai, administrators, principals, surrounding communities, and documentation. The results of this study indicate that Kiai can establish strong relationships without stopping with people who are far from religious understanding. Kiai is an influential figure who can integrate all existing social institutions with the institutional boarding school he leads. Further, Kiai is used as a primary role model in thinking, acting, and behave. So that the community recognizes the existence of the Kiai, Kiai can answer every problem that the society faces and accommodate every aspiration of the community.


Keywords


kiai; Islamic boarding school; communities

Full Text:

PDF

References


Arifin, Z. (2012). Perkembangan Pesantren di Indonesia. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 9(1).

Baharun, H. (2017). Total Moral Quality: A New Approach for Character Education in Pesantren. Ulumuna: Journal of Islamic Studies, 21(1), 57–80. DOI: https://doi.org/10.20414/ujis.v21i1.1167.

Buchori, M. (1989). Pendidikan Islam di Indonesia: Problema Masa Kini dan Perspektif Masa Depan, dalam Islam Indonesia Menatap Masa Depan (Muntaha Az). Jakarta: P3M.

Bungin, B. (2014). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Chotimah, P. (2016). Transformasi Kepemimpinan di Pesantren (Studi Analisis Kepemimpinan Nurcholish Madjid). Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.

Daniar. (2013). Ekonomi Kemandirian Berbasis Kopontren. Jurnal Ekonomi Islam, 1(2).

Darmadji, A. (2011). Pondok Pesantren dan Deradikalisasi Islam di Indonesia. Millah: Jurnal Studi Agama, 11(1). 235-252. DOI: https://doi.org/10.20885/millah.vol11.iss1.art12.

Dhofier, Z. (2011). Tradisi Pesantren : Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa depan Indonesia (VIII). Jakarta: LP3ES.

Fauzi, A. (2017). Pendidikan Inklusif Berbasis Kearifan Lokal dalam Praktik Sosial di Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo Jawa Timur. In Proceedings AnCoMS INZAH, 715–725.

Hartono, R. (2016). Pola Komunikasi di Pesantren : Studi tentang Model Komunikasi antara Kiai, Ustadz, dan Santri di Pondok Pesantren TMI Al-Amien Prenduan. Al-Balagh: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 1(1), 67-100. DOI: 10.22515/balagh.v1i1.60.

Hasan, N. (2016). Tarekat Populer Dalam Fenomena Pembacaan Selawat Nariyah. Teosofi: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam, 6(1), 92–116.

Herman, D. (2013). Sejarah Pesantren di Indonesia. Jurnal Al-Ta’dib, 6(2), 145–158.

Jamaluddin, M. (2012). Metamorfosis Pesantren di Era Globalisasi. Karsa: Journal of Social and Islamic Culture, 20(1), 127-139. DOI: http://dx.doi.org/10.19105/karsa.v20i1.57.

Khori, A. (2017). Manajemen Pesantren sebagai Khazanah Tonggak Keberhasilan Pendidikan Islam. Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 127–153.

Mastuhu. (1994). Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS.

Muchlis, L. (2018). Modernisasi Sistem Pendidikan Pesantren Menurut Nurcholis Madjid. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Muhakamurrohman, A. (2014). Pesantren: Santri, Kiai, dan Tradisi. Ibda’: Jurnal Kebudayaan Islam, 12(2), 109–118. DOI: 10.24090/IBDA.V12I2.440.

Muhibbin. (2012). Politik Kyai VS Politik Rakyat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mustofa, I. (2011). Menjadikan Pesantren Sebagai Pusat Peradaban Muslim di Indonesia. Millah: Jurnal Studi Agama, 11(1). 75-108. DOI: https://doi.org/10.20885/millah.vol11.iss1.art4.

Nasution, R. D. (2017). Kyai Sebagai Agen Perubahan Sosial dan Perdamaian dalam Masyarakat Tradisional. Sosiohumaniora: Journal of Social Sciences and Humanities, 19(2). 177-184. DOI: https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v19i2.10346.

Nata, A. (2001). Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Grasindo.

Roqib, M. (2009). Ilmu Pendidikan Islam; Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah, Keluarga dan Masyarakat. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara.

Sakir, M. (2015). Pesantren Sebagai Basis Pendidikan Spiritual dalam Pembentukan Karakter Jati Diri Manusia. Cendekia: Jurnal Kependidikan dan kemasyarakatan, 13(2), 171-187. DOI: https://doi.org/10.21154/cendekia.v13i2.244.

Satori, D., & Komariah, A. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sofwan, A., & Habibi, A. (2016). Problematika dunia Pendidikan Islam Abad 21 dan Tantangan Pondok Pesantren di Jambi. Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran, 46(2), 271–280. DOI: https://doi.org/10.21831/jk.v46i2.9942.

Solichin, M. M. (2012). Kemandirian Pesantren di Era Reformasi. Nuansa: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan keagamaan Islam, 9(1), 187-210. DOI: http://dx.doi.org/10.19105/nuansa.v9i1.27.

Subki. (2013). Integrasi Sistem Pendidikan Madrasah dan Pesantren Tradisional (Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Anwar Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang). Tesis. Institut Agama Islam Negeri Walisongo. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukamto. (1999). Kepemimpinan Kiai dalam Pesantren. Jakarta: LP3ES.

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sulaiman, A. I., Masrukhin., Chusmeru., & Pangestuti, S. (2016). Pemberdayaan Koperasi Pondok Pesantren Sebagai Pendidikan Sosial dan Ekonomi Santri. Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 3(2). 109-121. DOI: https://doi.org/10.21831/jppm.v3i2.11303.

Tafsir, A. (2016). Ilmu Pendidikan Islam (4th ed.). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Turmudi, E. (2003). Perselingkuhan Kiai dan Kekuasaan. Yogyakarta: LKiS.

Wahid, A. (2010). Menggerakkan Tradisi: Esai-Esai Pesantren. Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang.

Yatimah, D. (2011). Manajemen Pendidikan Pesantren dalam Upaya Peningkatan Mutu Santri. Jurnal El-Hikmah: Jurnal Kependidikan dan Keagamaan, 9(1), 59–78.

Zakaria, G. A. N. (2010). Pondok Pesantren: Changes and Its Future. Journal of Islamic and Arabic Education, 2(2), 45–52.

Zuhriy, M. S. (2011). Budaya Pesantren dan Pendidikan Karakter Pada Pondok Pesantren Salaf. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 19(2), 287–310. DOI: http://dx.doi.org/10.21580/ws.19.2.159.




DOI: https://doi.org/10.18326/attarbiyah.v5i1.14-30

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Creative Commons License

ATTARBIYAH: Journal of Islamic Culture and Education by http://attarbiyah.iainsalatiga.ac.id/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License 

----------------------------------------------------------

 

ATTARBIYAH : Journal of Islamic Culture and Education IAIN SALATIGA p-ISSN: 0215-9996, e-ISSN: 2548-6020