PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN IMPLEMENTASINYA DALAM MATERI SAINS
Abstract
Penelitian ini dilatari oleh maraknya kasus-kasus moral yang menjadi viral di media sosial, yang mengindikasikan telah terjadi degradasi moral di negeri tercinta ini, khususnya pada kalangan remaja. Diantaranya adalah munculnya video siswa Sekolah Dasar (SD) yang memarahi gurunya, siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berkata kotor pada aparat kepolisian yang sedang bertugas, hingga tindakan pelecehan seksual oleh pelajar. Fenomena tersebut meniscayakan adanya perbaikan pada sektor pendidikan. Salah satunya adalah melalui pendidikan karakter. Berkenaan dengan ini, yang paling tepat adalah dimulai sejak anak usia dini (dibawah 6 tahun), sehingga dapat menjadi pondasi awal dalam berperilaku di masa yang akan datang. Kehidupan anak tidak dapat terlepas dari sains dan teknologi, kreativitas dan aktivitas sosial. Hal tersebut menjadi relevan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter untuk anak usia dini yang sesuai dengan perspektif Islam dalam materi sains. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif kepustakaan. Penulis menelusur berbagai karya, baik dalam bentuk buku, jurnal, maupun artikel. Setelah melakukan studi kepustakaan dari berbagai literatur, ditemukan hasil bahwa pembentukan karakter yang paling efektif jika diterapkan sejak anak usia dini. Apabila pendidikan karakter telah masuk pada ranah terkecil dan dimulai sedini mungkin maka akan lahir generasi penerus yang memilki kepribadian berkualitas sehingga mampu menjadi penopang bagi bangsa yang hebat, tangguh dan mampu berperan dalam tataran dunia. Pembelajaran sains dapat dipergunakan sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan kata lain, sains bisa menjadi salah satu media pengembangan pendidikan karakter untuk anak usia dini.
The background of this research is that there are so many moral cases becoming viral in social media, it indicates moral degradation in our beloved country especially for adolescense. For example we can see video about elementary school student who scolded his teacher, the sudent of senior high school who told rudely to the police and sexual harrassment of the students. The pheomenon necessitates better education, especially character building. This will be the most appropriate if it is started at an early age (under 6 years old), so that could be the initial foundation for their behaviour in the future. A child’s life can not be separated from science and technology, creativity and social activity. Thus, it is relevant to implement character education which is in line with Islamic perspective in science-related materials. This research is a qualitative descriptive literature. Authors searched the various works in form of books, journals and articles. After conducting a literature study from various books, journals and articles. It was found that the character education could be formed when applied at an early age. If the character education begins at an early age, it is expected to produce generations who have qualified character so they will be able to contibute their nation become great and stong nation and can involve the world. Learning science can be used to develop the ability of coqnitive, psychomotor and affective. In other words, science can be used as a medium to develop the character at an early age.
Kata Kunci: pendidikan karakter, pendidikan karakter untuk anak usia dini, pengembangan materi sains
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.18326/attarbiyah.v1i2.243-272
Refbacks
- There are currently no refbacks.
ATTARBIYAH: Journal of Islamic Culture and Education by http://attarbiyah.iainsalatiga.ac.id/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
----------------------------------------------------------
ATTARBIYAH : Journal of Islamic Culture and Education IAIN SALATIGA p-ISSN: 0215-9996, e-ISSN: 2548-6020